Inilah Jenis-Jenis Semen yang Beredar di Pasaran, Cek Standarisasinya
Semen merupakan bahan bangunan yang sangat penting dalam konstruksi bangunan, baik itu untuk bangunan komersial, perumahan, maupun infrastruktur.
Semen berfungsi sebagai bahan pengikat antara batu, pasir, dan bahan tambahan lainnya untuk membentuk adukan yang kuat dan tahan lama.
Berikut ini penjelasan tentang standar dan jenis semen yang tersedia di pasaran.
Standar Semen
Untuk memberikan perlindungan kepada masyarakat, Pemerintah membentuk suatu badan yang mengawasi standarisasi produksi. Badan tersebut adalah Badan Standardisasi Nasional (BSN).
Seperti hasil produksi lainnya, BSN juga menetapkan Standar Nasional Indonesia (SNI) bagi produksi semen. Setidaknya ada 20 standar yang dikeluarkan BSN untuk produksi semen dalam negeri.
SNI yang diberlakukan secara wajib, meliputi SNI 15-3758-2004 Semen Masonry; SNI 2049:2015 Semen Portland (Selain Portland Putih, Portland Pozoland, Portland Campur dan Semen Masonry); SNI 15-3500-2004 Semen Portland Campur (Mixed Cement); SNI 7064:2014 Semen Portland Komposit; SNI 0302:2014 Semen Portland Pozoland; serta SNI 15-0129-2004 Semen Portland Putih.
Jenis Semen
Pemilihan semen yang tepat akan menunjang kekuatan struktur, desain, dan daya tahan bangunan.
Perlu dicatat juga, biaya yang akan dikeluarkan untuk membeli semen tidaklah sedikit, diperlukan perhitungan yang tepat agar tidak terjadi over budget.
Selain itu, semen terdiri dari beberapa jenis, di antaranya sebagai berikut:
Ordinary Portland Cement (OPC)
Ordinary Portland Cement (OPC) adalah semen yang paling umum digunakan dan paling banyak diproduksi di seluruh dunia. Semen ini digunakan untuk berbagai keperluan dan cocok untuk konstruksi beton sehingga sering digunakan untuk membangun perumahan, gedung bertingkat, landasan pacu, dan jalan raya.
Portland Pozzolana Cement (PPC)
Portland Pozzolana Cement dibuat dengan cara menggiling terak, gypsum, dan bahan pozzolana. Bahan ini umumnya digunakan untuk konstruksi yang memerlukan kekuatan dan daya tahan, seperti jembatan, jalan raya, perumahan, dermaga, bendungan, hingga bangunan irigasi. Tingkat ketahanan semen ini terhadap panas dan air lebih tinggi daripada semen jenis OPC sehingga menjadi pilihan untuk digunakan pada bangunan yang terendam air atau bangunan di dekat lautan.
Rapid Hardening Cement
Jenis ini adalah semen yang cepat mengeras karena memiliki kandungan kapur yang tinggi. Butirannya lebih halus daripada semen OPC. Namun, kekuatannya lebih tinggi. Rapid Hardening Cement ini biasanya digunakan untuk konstruksi beton atau pekerjaan jalan supaya menghemat waktu.
Quick Setting Cement
Quick Setting Cement memiliki waktu pengaturan yang lebih sedikit dibandingkan dengan semen OPC, yaitu waktu pengaturan awal 5 menit dan waktu pengaturan akhir 30 menit. Semen dengan pengaturan cepat ini biasanya digunakan untuk pekerjaan beton di bawah air dan beton di cuaca dingin karena memiliki daya tahan tinggi terhadap air. Semen ini juga dapat digunakan untuk pekerjaan perbaikan beton tanpa mengganggu struktur.
Semen Putih
Semen putih merupakan varian dari White Portland Cement, yang biasa disebut semen abu-abu. Warna putihnya berasal dari penambahan iron dan mangan selama proses produksi. Semen putih biasanya dipakai untuk keperluan dekorasi, misalnya pemasangan keramik, dempul dinding, dan pengerjaan lantai teraso.
Semen Mortar
Semen mortar biasanya terdiri dari semen, pasir, filler, dan tambahan khusus untuk membuatnya menjadi lebih cepat kering. Semen ini disukai karena sudah siap pakai, praktis, dan mudah diolah sehingga menghemat waktu. Selain semen, ketahui juga material-material lain yang diperlukan untuk membangun rumah seperti beton, pasir, baja, kerikil, batu bata, bambu, dan kayu.
Penting untuk memilih jenis semen yang sesuai dengan proyek konstruksi Anda dan memenuhi standar SNI yang berlaku.
continue reading